Deskripsi Kerja Profesi IT
Berikut ini merupakan beberapa
deskripsi kerja (job description) dari beberapa profesi yang terdapat di bidang
IT.
1. IT Programmer
• Mengambil bagian dalam pengembangan dan
integrasi perangkat lunak.
• Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam
pengembangan perangkat lunak.
• Menerima permintaan user untuk masalah-masalah
yang harus diselesaikan.
• Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah
konsumen baik untuk konsumen internal maupun eksternal.
• Bertanggung jawab atas kepuasan terkini
pelanggan.
• Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan
tanggung jawab yang diminta, seperti dalam
sertifikat dan menuruti rencana
dasar perusahaan untuk membangun kecakapan dalam
portofolio produk.
• Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti
yang diberikan.
• Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan
bersama dengan rekan-rekan dalam perusahaan.
2. System Analyst
• Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan
evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi,
troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi,
troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta
sistem pengoperasiannya.
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap
prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang
ada untuk memenuhi keperluan data processing.
• Mempersiapkan flowchart dan diagram yang
menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.
• Melakukan riset dan rekomendasi untuk
pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.
• Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware,
software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi
komponen.
• Memilih prosedur yang tepat dan mencari
support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau
timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
• Mencatat dan memelihara laporan tentang
perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta
akses dan security pengguna.
• Mencari alternatif untuk mengoptimalkan
penggunaan komputer.
• Mampu bekerja sebagai bagian dari team,
misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses
di antara sistem yang ada.
• Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas
sistem.
• Melakukan riset yang bersifat teknis atas
system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian
dengan sistem yang ada.
• Menjaga confidentiality atas informasi yang
diproses dan disimpan dalam jaringan
• Mendokumentasikan kekurangan serta solusi
terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.
3. IT Project Manager
• Mengembangkan dan mengelola work breakdown
structure (WBS) proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek
untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan
proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
• Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan
kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
• Menyiapkan laporan status proyek dengan
mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
• Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang
kewenangan kepada personil proyek.
• Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan
personil proyek.
• Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan
untuk proyek-proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan rencana pelaksanaan yang
mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
• Secara langsung atau mengkoordinasikan
kegiatan personil proyek.
• Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi
proyek.
4. IT Support Officer
• Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan
permintaan bantuan IT.
• Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan hal tersebut.
• Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan
harian baik untuk hardware & software Windows & Macintosh, peralatan
termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll.
• Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal
termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software
supplier, dll.
• Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima
dengan supplier untuk kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
• Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan
untuk pembuatan laporan departement regular.
5. Network Administrator
• Maintain dan perawatan jaringan LAN.
• Archive data.
• Maintain dan perawatan komputer.
6. Network Engineer
• Maintenance LAN dan Koneksi Internet
• Maintenance hardware
• Maintenance database dan file
• Help Desk
• Inventory
7. Network and Computer Systems Administrators
• Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan
komputasi terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem,
perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
• Melakukan backup data dan operasi pemulihan
kerusakan.
• Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan
menyelesaikan perangkat keras, perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan
masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila diperlukan.
• Merencanakan, mengkoordinasikan, dan
melaksanakan langkah-langkah keamanan jaringan untuk melindungi data, perangkat
lunak, dan perangkat keras.
• Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara
aplikasi email atau virus software perlindungan.
• Mengoperasikan master konsol untuk memonitor
kinerja sistem komputer dan jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer
akses jaringan dan penggunaan.
• Memuat rekaman komputer dan disk, dan
menginstal perangkat lunak dan kertas printer atau form.
• Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras
uji komputer, jaringan lunak dan perangkat lunak sistem operasi.
• Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah
penyesuaian perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat
di masa depan.
• Berunding dengan pengguna jaringan tentang
bagaimana untuk memecahkan masalah sistem yang ada.
8. Network Systems and Data Communications
Analysts
• Menguji dan mengevaluasi hardware dan software
untuk menentukan efisiensi, reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang
ada, dan membuat rekomendasi pembelian.
• Desain dan implementasi sistem, konfigurasi
jaringan, dan arsitektur jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan
perangkat lunak, lokasi situs, dan integrasi teknologi.
• Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan
memecahkan masalah komunikasi data.
• Memantau kinerja sistem dan menyediakan
langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan yang diperlukan.
• Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan
menghapus file pada server jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin
keselamatan file apabila terjadi masalah dengan jaringan.
• Bekerja dengan engineer lain, analis sistem,
programer, teknisi, ilmuwan dan manajer tingkat atas dalam pengujian, desain
dan evaluasi sistem.
• Mengidentifikasi area operasi yang perlu
diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik, dan kabel telepon.
• Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja
atau melakukan survei untuk menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa
depan.
• Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
• Memelihara perangkat seperti printer, yang
terhubung ke jaringan.
9. Web Administrators
• Back up atau memodifikasi aplikasi dan data
yang terkait untuk menyediakan pemulihan kerusakan.
• Menentukan sumber halaman web atau masalah
server, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
• Meninjau atau memperbarui konten halaman web
atau link pada waktu yang tepat, menggunakan tool-tool.
• Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan
denial of service, dan melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang
tepat.
• Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web,
seperti firewall atau enkripsi pesan.
• Mengelola internet / intranet infrastruktur,
termasuk komponen seperti web, file transfer protocol (FTP), berita dan server
mail.
• Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk
membahas, menganalisis, atau menyelesaikan masalah kegunaan.
• Test backup atau pemulihan rencana secara
teratur dan menyelesaikan masalah.
• Memonitor perkembangan web melalui pendidikan
berkelanjutan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional,
workshop, atau kelompok.
• Menerapkan update, upgrade, dan patch pada
waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
10. Web Developers
• Mendesain, membangun, atau memelihara situs
web, menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat
manajemen, dan media digital.
• Melakukan atau update situs web langsung.
• Menulis, desain, atau mengedit konten halaman
web, atau yang lain langsung memproduksi konten.
• Berunding dengan tim manajemen atau
pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik,
mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
• Back-up file dari situs web untuk direktori
lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
• Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh
umpan balik pengujian atau pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau
merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
• Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu
adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar industri dan kompatibel dengan
browser, perangkat, atau sistem operasi.
• Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau
praktek pemrograman melalui melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi
dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
• Menganalisis kebutuhan pengguna untuk
menentukan persyaratan teknis.
• Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan
jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat
semua jenis browser dan perangkat.
11. Computer Security Specialists
• Mengenkripsi transmisi data dan membangun
firewall untuk menyembunyikan informasi rahasia seperti sedang dikirim dan
untuk menahan transfer digital tercemar.
• Mengembangkan rencana untuk melindungi file
komputer terhadap modifikasi disengaja atau tidak sah, perusakan, atau
pengungkapan dan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data darurat.
• Meninjau pelanggaran prosedur keamanan
komputer dan mendiskusikan prosedur dengan pelanggar untuk memastikan
pelanggaran tidak terulang kembali.
• Memonitor penggunakan file data dan mengatur
akses untuk melindungi informasi dalam file komputer.
• Monitor laporan saat ini dari virus komputer
untuk menentukan kapan untuk memperbarui sistem perlindungan virus.
• Memodifikasi keamanan file komputer untuk
memasukkan software baru, memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses
individu.
• Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes
pengolahan data sistem untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan
langkah-langkah keamanan.
• Berunding dengan pengguna untuk membahas
isu-isu seperti akses data komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan
perubahan pemrograman.
• Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran
keamanan untuk memastikan keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi
server dan jaringan.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem
komputer dengan personil pendirian dan vendor luar.
Sumber
Standar Profesi di Indonesia Dan Regional
Berdasarkan perkembangan Teknologi
Informasi secara umum, serta kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya
mempersiapkan diri untuk era perdagangan global. Beberapa usulan dituangkan
dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC),
dan IPKIN selaku perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia.
Juga tak terlepas dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.
Gambar 1.
Implementasi Standardisasi Profesi bidang TI di Indonesia
Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan
sebagai beriku :
·
Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
·
Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi
Informasi di Indonesia
·
Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
·
Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan
dalam upaya Pengembangan Profesi
·
Penerapan mekanisme re-sertifikasi
Promosi Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa
mendatang dalam upaya memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia
TI adalah :
·
Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di
Bangkok.pada bulan Juli 1996.
·
Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari
1996-1997
·
Presentasi tiap negara yang telah benar-benar
mengimplementasikan standard yang berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di
New Delhi. Ini merupakan penutupan phase 2 dari SRIG-PS.
Untuk memasyarakatkan stardisasi profesi dan
sistem sertiikasi ini, maka harus dilakukan lebih banyak promosi dalam
penyebaran standard kompetensi. Promosi akan dilakukan melalui radio, majalah,
atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah penting untuk mempromosikan standard ini
ke pada institusi pendidikan, teurtama Bagian Kurikulum, karena pendidikan
Teknologi Informasi harus disesuaikan agar cocok dengan standard yang akan
diterapkan dalam industri.
Rencana strategis dan operasional untuk
mempromosikan implementasi dari rekomendasi SRIG-PS di negara-negara anggota
SEARCC.
Gambar 2. Promosi model SRIG-PS
Promosi ini memiliki berbagai sasaran, pada tiap
sasaran tujuan yang ingin dicapai adalah berbeda-beda.
·
Pemerintah, untuk memberi saran kepada pemerintah, dan
pembuat kebijaksanaan dalam bidang TI dalam usaha pengembangan sumber daya
manusia khususnya bidang TI.
·
Pemberi Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara
para pemberi kerja tetang nilai-nilai dari standard profesional dalam
meningkatkan kualitas profesional TI.
·
Profesional TI, untuk mendorong agar profesional TI,
dari negara anggota melihat nilai-nilai snatndar dalam profesi dak karir
mereka.
·
Insitusi dan Penyusun kebijaksanaan Pendidikan, untuk
memberi saran pada pembentukan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dan
standard profesional di regional ini dalam Teknologi Informasi.
·
Masyarakat Umum, untuk menyadarkan umum bahwa Standard
Profesional Regional adalah penting dalam menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas.
Untuk mempromosikan model standardisasi dalam
dunia TI ini, SEARCC memiliki berbagai perencanaan kampanye antara lain :
·
Publikasi dari Standard Profesional Regional
diterbitkan di seluruh negara anggota
·
Presentasi secara formal di tiap negara anggota.
·
Membantu implementasi standard di negara-negara
anggota
·
Memonitor pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan
nasional
·
Melakukan evaluasi dan pengujian
·
Melakukan perbaikan secara terus menerus
·
Penggunaan INTERNET untuk menyebarkan informasi
mengenai standard ini.
Untuk mengimplementasi promosi di Phase 2,
SRIG-PS memperoleh dana bantuan yang akan digunakan untuk :
·
Biaya publikasi : disain, percetakan dan distribusi
·
Presentasi formal di negara anggota
·
Membantu implementasi standar di negara anggota
·
Pertemuan untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan
bertukar pengalaman.
Adalah penting untuk menyusun WEBpage mengenai
Standardisasi Profesi pada Teknologi Informasi. WEBpage ini akan memberikan
informasi mengenai model SRIG-PS dan model standard di Indonesia.
Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi
di Indonesia
Dalam memformulasikan standard untuk
Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan
workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah.
Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari
klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator.
Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi
Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi
pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard
kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi.
Persetujuan dan pengakuan dari pemerintah adalah
hal penting dalam pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian,
setelah standard kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan
kepada kepada Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard
tersebut juga sebaiknya harus diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan
membantu pembentukan kurikulum Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan
untuk menciptakan pemahaman dalam pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi, IPKIN sudah
perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN
akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode Etik SEARCC dan menambahkan
pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus
dikembangkan untuk mengimplementasikan standard kompetensi ini. Beberapa cara
pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah
penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari negara-negara lain sebelum
mengembangkan mekanisme sertifikasi di Indonesia.
Gambar 3.Model
Interaksi Sistem Sertifikasi Profesional TI
Sertifikasi sebaiknya dilaksanakan oleh IPKIN sebagai
Asosiasi Komputer Indonesia. Pemerintah diharapkan akan mengakui sertifikat
ini, dan memperkenalkan dan mendorong implementasinya di industri. Dalam
mengimplementasikan mekanisme sertifikasi, beberapa badan perlu dibentuk.
·
Badan Penguji harus dibentuk dan institusi pendidikan
sebaiknya dilibatkan dalam mekanisme ini. Hal ini perlu karena institusi
pendidikan memiliki pengalaman dalam memberikan ujian.
·
Panitia Persiapan Ujian, mempersiakan kebutuhan
administrasi, pendaftaran, penjadwalan, pengumpulan maeri ujian.
·
Pelaksana Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan
melaksanakan ujian. Menyerahkan hasil ujian kepada Badan Penguji untuk
diperiksa, mengolah hasil dan memberikan hasil kepada IPKIN
·
Pelaksana akreditasi training centre, untuk kebutuhan
resertifikasi maka perlu dibentuk badan yang melakukan penilaian terhadap
pelaksana pusat pelatihan, tetapi hal ini baru dilaksanakan setelah 5 tahun sistem
sertifikasi berjalan,.
·
Pelaksana resertifikasi, hal ini mungkin baru dapat
dilaksanakan setelah 5 tahun setelah sistem sertifikasi berjalan dengan baik
Kerja sama antara institusi terkait
dikoordinasikan. IPKIN sebagai Asosiasi Profesi dapat memainkan peranan sebagai
koordinator.
Dalam pembentukan mekanisme sertifikasi harus
diperhatikan beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kriteria utama:
·
Sistem sertifikasi sebaiknya kompatibel dengan
pembagian pekerjaan yang diakui secara regional.
·
Memiliki berbagai instrument penilaian, misal test,
studi kasus, presentasi panel, dan lain-lain.
·
Harus memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi
pengalaman kerja dari para peserta, karena kompetensi profesional juga
bergantung dari pengalaman kerja pada bidang tersebut.
·
Harus diakui pada negara asal.
·
Harus memiliki silabus dan materi pelatihan, yang
menyediakan sarana untuk mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi
tersebut.
·
Sebaiknya memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikasi
Sebagai kriteria tambahan adalah :
·
Terintegrasi dengan Program Pengembangan Profesional
·
Dapat dilakukan pada region tersebut.
Dalam hal sertifikasi ini SEARCC memiliki
peranan dalam hal :
·
Menyusun panduan
·
Memonitor/dan bertukar pengalaman
·
Mengakreditasi sistem sertifikasi, agar mudah diakui
oleh negara lain anggota SEARCC
·
Mengimplementasi sistem yang terakreditasi tersebut